PAPUA - Kementerian Kesehatan berharap Provinsi Papua segera meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan masyarakat untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain di Tanah Air.
Ketertinggalan itu menyangkut hal-hal paling mendasar dalam bidang kesehatan seperti tingkat kematian ibu dan bayi yang tinggi, kurang gizi dan gizi buruk, penyebaran HIV/AIDS serta meningkatkan pelayanan rumah sakit.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir indikator Papua terkait semua faktor tersebut memang menunjukkan penurunan.
"Meskipun kita telah melaksanakan Pembangunan Kesehatan di Papua selama beberapa dasawarsa, tetapi ternyata kita masih harus bekerja lebih keras dan lebih cerdas lagi. Derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Papua belum menggembirakan," katanya saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Papua di Hotel Aston, Jayapura, Senin (20/2/2012).
Selain dihadiri oleh seluruh direktur rumah sakit dan pegawai dinas kesehatan, rapat kerja ini juga dihadiri Penjabat Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai dan Wakil Kepala Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) Edward Fonataba
Endang menjelaskan, tantangan itu bukan hanya jumlah penduduk sebanyak 2,8 juta jiwa, tetapi terutama luasnya wilayah dan kondisi geografis untuk kesehatan dan pelayanan kesehatan tidak terlalu bagus. Kondisi geografis yang didominasi hutan dan gunung menyulitkan dari sisi transportasi.
"Ternyata Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Prevalensi Gizi Buruk, dan Prevalensi Gizi Kurang di Papua masih di atas angka rata-rata nasional," katanya.
Guna meningkatkan perlindungan dan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Papua dan Papua Barat, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan UP4B telah mencanangkan 16 rencana aksi pada periode 2012-2014.
Lima di antaranya terkait penguatan sumber daya manusia dan peningkatan askes program Jamkesmas yaitu penyedian tim pelayanan kesehatan bergerak, penyedian jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Papua di kelas 3 rumah sakit dan Puskesmas melalui program Jamkesmas dan Jamkesda, pembukaan program studi kebidanan dan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan bidan dan perawat, menugaskan residen senior ke beberapa kabupaten/kota, dan penambahab jumlah dokter, dokter gigi, bidan PTT di seluruh kabupaten/kota serta penempatan sanitarian, ahli gizi, analis kesehatan, perawat dan bidan di beberapa kabupaten/kota
Menteri Endang berharap program ini bisa sukses dengan dukungan seluruh baik pemerintah daerah, tokoh masyarakat, organisasi keagamaan dan organisasi profesi di Papua.
(fer)
Sindikasi news.okezone.com
Pemerintah Kebut Perbaikan Kesehatan Masyarakat Papua