SINJAI - Cacat fisik bukan penghalang bagi seorang pria lanjut usia untuk beraktivitas. Di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pria berusia 65 tahun itu menjadi penagih pajak bumi dan bangunan (PBB) dengan mendatangi rumah-rumah warga.
Â
Bahkan, pria bernama Muttare, warga Kelurahan Samaenre, Kecamatan Sinjai Tengah, ini biasa melayani permintaan warga memanjat pohon kelapa.
Saat melakoni pekerjaannya menagih PBB, Muttare harus berjalan jauh memakai tongkat. Namun semua dilaluinya tanpa mengeluh. Demikian pula saat memanjat pohon kepala setinggi belasan meter, semua dilakukan tanpa meminta bantuan orang lain.
Setiap pohon yang dipanjat, pria yang sudah buta sejak kecil itu dibayar Rp3.000. Upahnya bertambah jika mengupas kulit kelapa. Setiap kelapa yang dikupas kulitnya, Muttere mendapat Rp200.
Meski demikian Muttere menyadari, seiring bertambahnya usia, dia tidak mungkin melakoni pekerjaan ini terus menerus. Pria yang sehari-hari menumpang di rumah kerabatnya ini berharap ada pekerjaan lain yang tidak terlalu mengandalkan fisik.
Muttare dikenal warga di kampungnya sebagai tunanetra yang punya semangat hidup tinggi. Meski buta, Muttere bisa membantu tetangganya memanjat pohon. Pekerjaan yang belum tentu mampu dilakoni orang normal.
(Yusdi Muliady/TPI/ton)
Sindikasi news.okezone.com
Pria Buta Penagih Pajak & Pemanjat Kelapa