DENPASAR- Menjadi sarang peredaran narkoba bagi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) bukan hal baru tetapi bagaimana jadinya jika penjara juga menjadi penyimpanan senjata bahkan anjing seperti terjadi di Lapas Kerobokan, Bali.
Fakta tersebut diakui dua pejabat yakni Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Ham Bali Budhi Harmanto dan Kalapas Kelas II A Denpasar( Kerobokan) I Gusti Ngurah Wiratna.
Harminto mengakui hingga saat ini di penjara terbesar di Bali itu masih marak dengan peredaran narkoba, senjata tajam (sajam) dengan segala macam modus operandi.
"Bukan hanya narkoba dan senjata tajam, bahkan ada napi yang memelihara anjing dalam Lapas Kerobokan," ujar Harmito di sela-sela pelantikan 8 pejabat struktural di lingkungan Kementerian Hukum dan Ham Bali, Rabu (4/4/2012)
Untuk itu, secara bertahap pihaknya berjanji terus melakukan pembenahan di semua lini untuk mengeliminir berbagai tindak kejahatan di dalam Lapas.
Keseriusan jajarannya memberangus peredaran narkoba, ditunjukkan dengan langkah konkret lewat kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), yang sewaktu-waktu bisa melakukan sidak.
Pihaknya terbuka, tidak akan menghalang-halangi petugas BNN bila melakukan sidak.
Seperti diketahui peristiwa terakhir Wamenkumham Denny Indrayana saat sidak di Lapas Pekanbaru sempat dipersulit oleh petugas sipir.
Senada Harminto, Kalapas Kerobokan Wiratna menegaskan, dia tidak berani menjamin jika Lapas yang dipimpinnya itu terbebas dari peredaran narkoba hingga kepemilikan sajam.
Terlebih dirinya sebagai pejabat anyar terhitung baru bertugas sekira 40 hari. Dia sendiri punya keyakinan jika narkoba dan sajam itu memang masih ada di Lapas.
Meski begitu, pihaknya bertekat akan terus membenahi dengan berbagai pendekatan lewat keagamaan dan kearifan lokal lainnya. Selain masalah narkoba dan sajam, Wiratna juga mengakui jika ada napi yang memelihara anjing di Lapas.
"Ada dua napi di Blok C yang memelihara anjing dan sudah kami tertibkan," selorohnya. Setelah ditangkap, anjing-anjing tersebut selanjutya dibuang keluar penjara.
(kem)
Sindikasi news.okezone.com
LP Kerobokan Jadi Sarang Narkoba dan Sajam?