KOMPAS.com - CEO Research in Motion (RIM) Thorsten Heins mengklaim bahwa âtidak ada yang salahâ dengan perusahaan yang ditanganinya sejak enam bulan lalu itu.
Meskipun sebenarnya produsen BlackBerry tersebut tengah dibelit sejumlah kesulitan, termasuk harga saham yang turun 95 persen, pemutusan hubungan kerja ribuan karyawan, dan kerugian kuartal terkini sebesar 512 juta dollar AS,
Hal tersebut disampaikan oleh Heins dalam wawancara dengan CBS Radio, Selasa (3/7/2012)Â kemarin. âSaya berbicara tentang keadaan saat ini. Perusahaan saya bukannya tidak peduli pada dunia luar, tetapi juga tidak dalam keadaan sekarat (death spiral)â, ujarnya.
Heins mengakui bahwa RIM sedang menghadapi tantangan berat, terutama di pasar Amerika Serikat, tetapi dia juga mengatakan bahwa perusahaannya akan terus maju. âDari sudut pandang saya, RIM sedang berada dalam masa transisi. Kami tahu apa yang kami lakukan dan akan mengeksekusi program-program kami,â ucap Heins.
Pernyataan Heins tersebut mengemuka di tengah-tengah kekhawatiran atas masa depan RIM setelah perusahaan itu mengumumkan penundaan kembali jadwal rilis sistem operasi BlackBerry 10 terbaru miliknya hingga kuartal pertama tahun depan. Jadwal baru tersebut disinyalir bisa menyulitkan upaya RIM untuk melakukan comeback ke pasar smarphone.
Kata-kata Heins yang terkesan menyangkal keadaan mirip dengan yang dilakukan oleh dua CEO pendahulunya, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, yang tidak menghiraukan masalah-masalah pada perusahaan. Kedua CEO tersebut akhirnya mundur setelah para pemegang saham menuntut perubahan pada RIM.
Minggu, lalu, Heins mengumumkan akan memutus hubungan kerja 5000 karyawan RIM, atau hampir 30 persen dari total 16.500 orang tenaga kerja yang dimiliki perusahaan tersebut.
Bersamaan dengan itu, RIM mempublikasikan laporan kinerja keuangan yang menurun tajam. Kerugian RIM diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun depan, seiring dengan semakin berkurangnya pembeli produk BlackBerry.
terimakasih anda telah membaca artikel Bos RIM: BlackBerry Tidak Sekarat, Hanya Sedang Transisi
Â
Free Email Newsletter
And then confirm your email subcription
Â
Â
fresh sharing unique information
Bos RIM: BlackBerry Tidak Sekarat, Hanya Sedang Transisi