PADANG- Warga korban gempa dan tsunami Mentawai mendesak pemerintah mempercepat membangun hunian tetap (huntap).
Pasalnya, hunian sementara (huntara) yang dibangun pemerintah saat ini sudah tidak layak dipakai, bahkan kondisinya di Kecamatan Pagai Utara dan Pagai Selatan sudah 70 persen mengalami kerusakan.
Kepala Desa Bulasat, Firman Saogo, kepada Okezone mengatakan, saat ini kondisi bangunan tempat tinggal mereka di huntara Pagai Selatan sudah memprihatinkan.
"Lantai rumah dari triplek dan dindingnya sudah rusak, triplek itu hanya tahan 3-6 bulan, sedangkan kini sudah 2 tahun," kata Firman di Daima Hotel, Jalan Jendral Sudirman Padang, Selasa (12/6/2012).
Selain itu, warga yang berasal dari 13 dusun itu tinggal di huntara yang tersedia air. Masyarakat juga mengalami kesulitan bahan makanan dan lauk pauk.
"Warga terpaksa ke pemukiman lama yang berjarak 10 kilometer. Tempat sekolah anak juga sangat jauh, ada empat kilometer jaraknya dan itu harus berjalan kaki," terangnya.
Saat ini, kondisi fisik dan mental warga yang tinggal di sana banyak yang stres. "Ditambah lagi waktu tidur sudah tak nyaman, badai dan hujan menghantui warga yang berasal dari 730 kepala keluarga atau 3.000 jiwa. Kondisinya sudah memprihatinkan, kami minta pemerintah segera membangun Huntap," katanya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dusun Sabeuguggung, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Mentawai Leisa Saogo. Warganya yang berjumlah 60 kepala keluarga atau 260 orang harus berjalan kaki jika ingin memenuhi segala kebutuhan.
“Kami meminta pemerintah membangun hunian tetap di kilometer 14 karena lebih dekat dengan kampung lama,†tuturnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Yazid Fadli, mengungkapkan rumah yang akan dibangun seluruhnya 2.072, terdiri Kecamatan Pagai Selatan (3 desa) 936 unit, Pagai Selatan (3 desa) 447 unit, Sikakap 76 unit, Sipora Selatan 613 unit.
"Program pemerintah saat ini akan dibangun mulai bulan tujuh, sambil menunggu keputusan dari Kemenhut soal pelepasan lahan. Saat ini disiapkan dulu yang tidak masuk hutan lindung," katanya.
Pola untuk membangun huntap tersebut adalah kelompok masyarakat dan model bangunan semi permanen.
(kem)
Sindikasi news.okezone.com
Pemerintah Diminta Bangun Hunian Tetap Korban Tsunami