DENPASAR - Masyarakat sekitar Teluk Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali sejak tiga hari terakhir mengeluhkan tumpahan minyak yang dikhawatirkan menimbulkan pencemaran.
Menindaklanjuti laporan warga Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengintruksikan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali melakukan peninjauan ke lokasi Teluk Gilimanuk. Tim dipimpin Kepala BLHÂ AA.Gede Alit Sastrawan, melakukan pengecekan di sekitar lokasi ceceran minyak.
Kepala Biro Humas Provinsi Bali I Ketut Teneng mengatakan, dari hasil pantauan di lapangan diketahui ceceran minyak solar mulai terlihat sejak 29 April 2012.
"Ceceran minyak hanya terlokalisir pada kawasan Teluk Gilimanuk pada hamparan seluas 100 haktar," kata Teneng dalam keterangan resminya, Selasa (1/5/2012).
Sejauh ini, kata dia penyebarannya tidak sampai ke kawasan kolam pelabuhan Gilimanuk. Tim BLH yang turun ke lapangan juga tidak mencium bau yang menyengat. Sehingga dapat diduga jika volume tumpahan tidak terlalu besar.
Selain itu, lanjut Teneng, pada kawasan tersebut juga tidak ditemukan kematian biota. âMasyarakat sekitar juga masih dapat melaksanakan kegiatan seperti memancing ikan,â imbuhnya.
Guna mengetahui tingkat pencemaran air laut akibat tumpahan minyak, BLH Bali telah mengambil sampel air laut guna diuji laboratorium.
Hasilnya baru dapat diketahui dalam tiga hari ini. Selain memantau dari sisi lingkungan hidup, petugas ASDP dan Satuan Polisi Perairan Pelabuhan Gilimanuk melakukan identifikasi sumber ceceran minyak solar tersebut.
(sus)
Sindikasi news.okezone.com
Tumpahan Minyak Cemari Teluk Gilimanuk