JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, prihatin dengan tingginya angka kebutaan di Indonesia. Apalagi, penanganan persoalan ini masih belum menjadi prioritas pemerintah.
Â
“Sampai saat ini penanggulangan masalah kebutaan belum menjadi prioritas pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pemerintah belum serius menangani masalah kebutaan. Padahal, biaya untuk mengoperasi penderita katarak tidak semahal penyakit lain, seperti jantung atau kanker,†ujar Khofifah dalam keterangan pers di Jakarta (10/5/2012).
Â
Operasi katarak gratis kepada 1.200 orang di RSCM dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Fatayat NU ke-62. Khofifah menjelaskan, acara ini bertema Bersama Fatayat NU Mewujudkan Perempuan Indonesia yang Sehat dan Berkualitas. Pemilihan tema ini merupakan pengejawantahan dari keberpihakan Fatayat NU terhadap peningkatan kesehatan dan kualitas perempuan Indonesia.
Â
Kesehatan dan kualitas hidup perempuan, menurut dia, merupakan dua hal yang tidak terpisah satu sama lain. Sebab kesehatan merupakan indikator kualitas hidup perempuan di samping faktor pendidikan dan ekonomi.
Â
Pemilihan fokus tema ini didasari kenyataan bahwa tingkat kesehatan perempuan dan masyarakat Indonesia secara umum masih sangat rendah. Salah satu dari persoalan kesehatan adalah angka kebutaan yang tinggi.
Â
Berdasarkan studi yang dilakukan Eye Disease Prevalence Research Group (2004) memperkirakan, pada 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan di dunia akan mencapai 55 juta jiwa.
Â
Saat ini, terdapat 45 juta penderita kebutaan di dunia, 60 persen di antaranya berada di negara miskin atau berkembang. Ironisnya, Indonesia menjadi negara tertinggi di Asia Tenggara dengan angka sebesar 1,5 persen. Menurut para ahli, tingginya angka kebutaan di Indonesia disebabkan usia harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat.
Â
Hingga kini, penyakit mata yang banyak ditemui di Indonesia adalah Mata katarak (0,8 persen), glukoma (0,2 persen) serta kelainan refraksi (0,14 persen). Penyakit Katarak merupakan kelainan mata yang terjadi karena perubahan lensa mata yang menjadi keruh. Kekeruhan tersebut menyebabkan cahaya sulit mencapai retina sehingga penderita katarak mengalami gangguan penglihatan seperti objek terlihat kabur. Selain usia, tingginya penderita katarak disebabkan kondisi geografis di Indonesia.
Â
“Permasalahnya adalah sebagian besar penderita katarak tidak memiliki biaya untuk operasi,†tandasnya.
(ful)
Sindikasi news.okezone.com
Khofifah: Pemerintah Belum Serius Tangani Masalah Kebutaan