JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto menegaskan kalau dirinya tidak merasa tersinggung dengan tuduhan yang dilontarkan oleh politisi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, tentang sepak terjang dirinya yang kerap mengkritisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) khususnya terkait masih maraknya rakyat makan nasi aking serta isu kenaikan BBM.
âKarena dalam mengkritisi pemerintah, saya tidak gegabah dan sangat hati-hati,â kata Wiranto dalam rilisnya kepada okezone di Jakarta, Senin (5/3/2012).
Menurut mantan Panglima TNI tersebut, dirinya menyesalkan masyarakat Banten yang hanya berjarak kurang dari 100 km dari Ibu Kota namun masih makan nasi aking. Hal itu terjadi pada 2007 lalu, dan pada 2008 Pemerintah justru akan menaikan BBM. Padahal sebelumnya Pemerintag berjanji tidak akan menaikan BBM di tahun 2008. Hal itu menurutnya sangat tidak konsisten.
âSaya menolak dan mengingatkan bahwa Presiden atau pemerintah telah berjanji tidak akan menaikkan harga BBM di tahun 2008, akan dicari solusi lain yang paling tepat untuk mengatasi kenaikan harga minyak dunia saat itu,â ujarnya.
Dalam kenaikan BBM saat ini pun, dirinya juga turut menolak. âSekarang pun saya ikut menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM dengan konpensasi bantuan macam-macam kepada rakyat yang terkena dampak itu,â katanya.
Dampak dari kenaikan harga BBM tersebut menurutnya akan liar dan tidak mungkin dapat dikendalikan dengan baik. Terkait banyaknya mahasiswa, buruh, kepala desa berdemo lantaran kebijakan pemerintah yang tidak tepat. "Mereka berdemo meminta keadilan, meminta pemerintah lebih tegas, meminta korupsi benar-benar dihabisi dan meminta pemerintah lebih transparan," katanya.
âKalau saya harus mencegah mereka dalam kapasitas apa? Tidak mungkin saya selaku Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat, mencegah rakyat yang ingin menyampaikan suara hati nurani nya, guna mencari keadilan. Jadi, jangan saudara Ramadhan Pohan mengaburkan masalah dan melempar tanggung jawab kepada pihak lain,â jelasnya.
Wiranto meminta Ramadhan untuk tidak tidak mencari-cari kesalahanya. "Itulah mengapa saya minta kepada saudara Ramadhan Pohan untuk berkonsultasi kepada Ketua Dewan Pembina Partai demokrat sebelum terus-menerus mencari-cari kelemahan. Saya juga mengingatkan, pengalaman zaman dulu tidak selamanya buruk. Justru kita harus banyak berkaca dan belajar dari pengalaman tempo dulu kalau ingin maju,â paparnya. (sus)
(ahm)
Sindikasi news.okezone.com
Disindir Ramadhan, Wiranto Tidak Tersinggung