SURABAYA - Setelah hampir 10 bulan proyek Jembatan Layang Pasar Kembang, Surabaya, Jawa Timur, berhenti karena sengketa lahan dengan PT KA Daops VIII, kini Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V kembali melanjutkan proyek tersebut.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pembangunan Jembatan Layang Pasar Kembang, Balai Besar Pelaksanaan, Jalan Nasional (BBPJN) V, Kementerian Pekerjaan Umum, Sodeli, mengatakan proyek dilanjutkan setelah ada kesepataan antara Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dengan PT KA soal pemanfaatan lahan melalui sewa lahan.
Dari beberapa kali pertemuan, disepakati bahwa Kementerian PU selaku pelaksana proyek menyewa lahan pada PT KA selama tiga tahun terhitung sejak 2012. Namun pada tahun ketiga, dilakukan pemrosesan pengalihan aset dari PT KA ke Kementerian PU.
“Jika pada tahun ketiga pengalihan aset tidak selesai, maka PU kembali memperpanjang sewa lahan hingga proses pengalihan aset selesai,†jelas Sodeli.
Akibat sengketa lahan, proyek terhenti hampir 10 bulan. Akibatnya anggaran pembangunan yang telah dialokasikan pada 2011 tidak terserap dan dikembalikan ke kas negara.
Tahun 2012, pemerintah kembali mengalokasikan anggaran Rp40 miliar dan sisa kekurangan sekira Rp80 miliar akan dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Pembangunan jembatan ini dilakukan dalam dua tahun anggaran dan bersifat multi-years. Total dana yang dibutuhkan mencapai Rp122,99 miliar yang semuanya berasal dari APBN.
Semula proyek pembangunan jembatan layang ini direncanakan selesai pada 27 Desember 2012 atau selama 800 hari kerja. Rencana tersebut sesuai dengan kontrak No.11/KTR/P2JJ MTR-SBY/2010 tertanggal 21 September 2010.
“Namun karena adanya sengketa lahan, akhirnya proyek molor hingga 2013,†sambungnya.
Jalan layang sudah dimulai dibangun sejak awal Januari 2011. Proyek ini dihentikan lantaran PT KA Daops VIII keberatan karena berdiri di atas lahan eksjalur rel trem aset PT KA.
Jaringan eksjalur rel trem dibangun pada masa kolonial Belanda pada 1920-an dan dibongkar pada 1970-an. Jaringan eksrel trem itu dibangun mulai Jembatan Merah ke sejumlah daerah.
Jalur rel KA tersebut melewati Jalan Semarang-Jalan Arjuna-Jalan Pasar Kembang-Jalan Diponegoro-berakhir di Joyoboyo. Jalur trem sudah tertutup badan jalan di sekitar Jalan Arjuno sampai Jalan Diponegoro.
(ton)
Sindikasi news.okezone.com
Proyek Fly Over Pasar Kembangan Dilanjutkan