Jakarta, Kamis â" Penetrasi internet broadband di Indonesia diprediksi bakal tumbuh hingga 60% pada 2015 mendatang. Pertumbuhan ini antara lain dipicu oleh perangkat mobile semacam smartphone yang merupakan salah satu media akses dunia digital.
Perusahaan riset Frost & Sullivan menilai, harga smartphone yang terus terjangkau serta merebaknya media sosial serta bisnis online akan menjadi penyumbang terbesar dari penetrasi internet di indonesia. Menurut Iwan Rachmat (Senior Consultant, ICT Practice, Frost & Sullivan), merebaknya layanan online seperti Facebook dan Twitter berpengaruh pada pertumbuhan koneksi data di Indonesia pada 2016 mendatang akan tumbuh 21.9%.
Pertumbuhan data ini secara langung juga akan menekan penggunaan layanan suara di industri telekomunikasi Indonesia. Pada 2009 layanan suara diperkirakan berada di angka 67%, sementara data menyumbang 33% dari total pendapatan operator. Sementara tahun 2011 lalu pendapatan layanan suara diperkirakan hanya memberi kontribusi sebesar 60% sementara data mengalami peningkatan menjadi 40%.
Pertumbuhan penetrasi ini dikatakan Iwan juga akan berdampak langsung pada pertumbuhan industri periklanan online dan pendapatan dari transaksi keuangan elektronik oleh operator (mobile payment). Pertumbuhan pengguna internet yang diprediksi mencapai angka 142 juta di 2015 dipercaya akan mampu mengangkat pula pasar iklan mobile sebesar 125 dolar AS di tahun yang sama. âIndustri komersial mobile Indonesia berpotensi tumbuh sampai 10 kali lipat pada 2015 jika ekosistem dan infrasturktur, teknologi dan regulasi pemerintah berjalan baik,â jelas Iwan.
Â
Tabloid PCplus
Orignal From: Frost & Sullivan: Pertumbuhan Broadband Indonesia Sexy