DENPASAR- Peluang tampilnya kader Golkar, selain Aburizal Bakrie, dalam pencalonan presiden 2014 semakin berat, lantaran mereka yang ngotot ikut nyapres dipersilakan keluar dari Partai Golkar.
Meski bukan ancaman, namun nada peringatan itu dilontarkan Ketua DPD Partai Golkar Bali I Ketut Sudikerta yang dikenal orang dekat Ical, panggilan Aburizal Bakrie.
Ini menanggapi munculnya sejumlah nama yang kabarnya ikut maju pada pencapresan 2014.
Sudikerta menegaskan, sesuai hasil rapat kerja daerah di Bali, dua tahun lalu, pengurus DPD II se-Indonesia dan DPD I lainnnya telah bulat mengusung Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal sebagai calon presiden.
"Pencalonan Ical sudah bulat dan kami dari Bali yang memotori untuk mengusung nama Pak Ical," tegasnya di sela penyerahan bantuan Bale Serba Guna Banjar Negara Kaja, Sading, Mengwi Kabupaten Badung, Minggu (6/5/2012).
Jika belakangan muncul nama-nama kader seperti Priyo Budi Santosa atau Agung Laksono yang akan ikut meramaikan bursa capres, Sudikerta meminta koleganya di partai tidak termakan wacana tersebut.
Wacana itu sengaja digulirkan oleh pihak tertentu untuk menggembosi suara Golkar dan upaya untuk memecah belah soliditas dan keutuhan organisasi terkait pencapresan.
Dia mensinyalir, wacana itu tak lebih bagian dari trik atau skenario pihak tertentu untuk proses bargaining dalam konteks bagi-bagi kursi kekuasaan. Sebab, ke depan dia meyakini partainya berpeluang akan bisa merebut kembali kekuasaan memimpin republik ini.
Seluruh kader partai termasuk para tokoh sepuh dan senior partai, diimbau agar menyadari hal itu sehingga tidak mudah diadudomba.
"Baik nama-nama itu diusuang pihak lain atau mau mencalonkan diri, itu sah-saha saja. Namun jika mengacu organisasi semua aturan sudah jelas, jika tetap maju ya harus berhenti di partai sebab rekomendasi partai sudah jelas bulat mengusung Pak Ical,' tegas Sudikerta yang juga Wakil Bupati Badung ini.
Di pihak lain, dalam menghadapi berbagai isu yang digulirkan tertentu seperti lewat kampanye negatif terhadap Ical yang terus dikaitkan isu Lapindo, partainya memilih tidak akan terseret dalam irama lawan politik.
Bagi Golkar, yang terpenting adalah kader terus kreatif berbuat berkarya nyata untuk kesejahteraan masyarakat. Siasat dan strategi yang dilakukan bukan dengan perlawanan frontal atau fisik.
"Kami sikapi dengan senyum dan terus berkarya, nanti orang-orang yang akan menggembosi juga akan tereliminir sendiri," ucapnya enteng.
(kem)
Sindikasi news.okezone.com
Saingi Ical di Pilpres 2014, Kader Diminta 'Minggir'