JAKARTA - Puluhan orang yang menamakan dirinya Gerakan Indonesia Tanpa FPI Maraknya menggeruduk gedung Baharkam Mabes Polri. Mereka memprotes aksi kekerasan atas nama agama yang dilakukan oleh beberapa kelompok ormas keagamaan.
Gerakan ini juga mengkritisi lemahnya perlindungan hukum dari aparat kepolisian terhadap warga negaranya, yang merupakan sebuah cerminan buruk penegakan hukum dan HAM di Indonesia. Ormas keagamaan yang bersikap arogan ini berpotensi mengancam kebebasan beribadah dan berkeyakinan di Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 pada Pasal 28, 29 dan 30.
Gerakan ini mendeklarasikan diri melalui situs jejaring sosial Twitter, dengan akun yang diberi nama #IndonesiaTanpaFPI. Salah satu tokohnya, yakni Jajang C. Noer, mengkritisi pembubaran kegiatan diskusi Irshad Manji, tokoh Feminisme yang menerbitkan buku Allah, Liberty and Love yang digelar di Jakarta dan Yogyakarta.
"Orang-orang yang enggak bertanggung jawab justru orang-orang yang merasa bahwa orang yang berpendapa lain dan beda agama adalah ancaman dan tidak beriman, malah kafir. Mereka itu Forum Penghianat Indonesia, bukan hanya penghianat Islam," ujar Jajang kepada wartawan di depan gedung Baharkam Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2012).
Gerakan Twitter ini telah mengumpulkan 1.210 orang dan menyampaikan somasi kepada kepolisian. Mereka menuntut selambat-lambatnya dua minggu semenjak hari ini, agar pihak kepolisian segera melakukan reformasi dalam tubuh internalnya serta menjalankan tugas sesuai fungsi yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan.
"Jika dalam dua minggu ke depan masih terjadi pembiaran atas kasus-kasus kekerasan dan intimidasi atas nama agama, maka kami akan menempuh jalur penuntutan hukum baik secara perdata maupun pidana," tegas Bagah, salah satu anggota gerakan tersebut.
(put)
Sindikasi news.okezone.com
Massa Gerakan Indonesia Tanpa FPI Geruduk Mabes Polri