Saat ini tercatat, enam miliar aplikasi telah diunduh dari Google Play Store. Tak heran, sebab aplikasi memang salah satu fitur paling menarik dari smartphone. Nah, melihat peluang pasar yang demikian besar, Â aplikasi ini menjadi sasaran empuk para penjahat cyber. Mengapa? Sebab, mereka menyusupi aplikasi-aplikasi yang ada di Google Play untuk mencuri data pribadi kamu.
Aplikasi-aplikasi yang telah disusupi malware ini bakal mencuri data-data pribadi, seperti password atau akun perbankan. Ketika akun dan pasword email, social media, atau akun perbankan kamu dicuri, tentu data dan uang kamu di tempat-tempat tersebut, tak lagi aman. Oiya, penjahat cyber ini juga seringkali menyamar menjadi aplikasi-aplikasi ternama seperti Angry Bird misalnya. “Karena Android merupakan sistem operasi open source, maka orang-orang bisa dengan mudah mengunduh source berbagai aplikasi, mengubah beberapa kode untuk menyusupkan malware, dan mengunggahnya lagi ke Market, dengan nama yang sangat mirip,†papar Effendy.
Untuk itu, kamu mesti super cermat ketika mengunduh suatu aplikasi. Menurut Effendy ada beberapa hal yang bisa kamu perhatikan sebelum mengunduh aplikasi di Market. Pertama, perhatikan judul, apakah ada tambahan huruf atau kata yang janggal pada judul aplikasi yang mirip dengan aplikasi populer? Kedua, perhatikan jumlah unduhan. Aplikasi palsu biasanya punya jumlah unduhan yang lebih kecil dari aplikasi aslinya. Ketiga, perhatikan review pengguna untuk melihat reputasi aplikasi, bisa dipercaya atau tidak. Keempat, perhatikan “allowance†ketika hendak memulai pengunduhan. Jika, ada kemampuan yang mencurigakan seperti dapat memantau password berbagai akun kamu, aplikasi ini perlu kamu waspadai.
Â
Tabloid PCplus
Cermat Unduh Aplikasi, Agar Smartphonemu Tak Terinfeksi