JAKARTA - Mabes Polri dikabarkan berencana akan memberikan gelar Bintang Bhayangkara Utama kepada Kepala Polisi Kerajaan Malaysia. Pemberian gelar tersebut dirasa aneh, mengingat tidak jarang Indonesia berselisih paham dengan Malaysia.
Â
Terlebih, beberapa waktu lalu aparat kepolisian Malaysia diduga telah melakukan kekerasan terhadap tiga orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Â
Menanggapi hal tersebut, anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa, menyayangkan rencana Polri tersebut.
Â
"Mestinya Polri memperhatikan psikologis masyarakat kita yang sedang terusik oleh Malaysia terkait dengan berbagai peristiwa kekerasan yang dilakukan polisi Malaysia," kata Saan melalui pesan singkatnya kepada wartawan di DPR, Jakarta, Jumat (11/05/2012).
Â
Selain itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini mempertanyakan sensifitas pihak kepolisian. Harusnya Polri benar-benar mempertimbangkan keputusan yang akan menimbulkan kontroversi itu.
Â
"Kalau Polri sensitif dengan kondisi tersebut mesti Polri mempertimbangkan ulang pemberian penghargaan tersebut," sambung Saan.
Â
Kendati demikian, Saan menambahkan bahwa Polri tidak perlu didesak oleh siapapun untuk mempertimbangkan rencana tersebut. Hal ini juga untuk membuktikan bagaimana kepekaan Polri terhadap psikologi masyarakat jika dihadapkan dengan Malaysia.
Â
"Mestinya tidak perlu didesak. Kalau (Polri) sensitif sih," tutup politikus Partai Demokrat ini.
(Munir)
Sindikasi news.okezone.com
Beri Penghargaan Polisi Malaysia, Sensitifitas Polri Dipertaruhkan