DENPASAR - Meski pengurus DPD telah bulat mendukung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden 2014, namun hasil survei yang menempatkan Jusuf Kalla di peringkat pertama, bakal menjadi ganjalan pencapresannya.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, suara DPD tidak secara otomatis menjadi dasar penetapan Ical sebagai capres Partai Golkar. Apalagi, hingga saat ini belum ada pembicaraan atau mekanisme untuk penetapan capres di Golkar.
Oleh karenanya, ia mempertanyakan apakah dukungan seluruh DPD se-Indonesia sudah dianggap cukup mengesahkan Ical menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang.
Â
"Itu jadi persoalan, apalagi hasil survei Pak JK paling tinggi. Ini harus diselesaikan juga, kalau tidak nanti diantara kita bisa repot," ujar Akbar di Denpasar, Bali, Sabtu (14/4/2012).
Belum lagi, lanjut Akbar, sejak awal Ical menegaskan siapa saja yang ingin menjadi calon presiden lewat kendaraan Golkar berdasarkan hasil survei.
Selama ini, penetapan kepala daerah melalui Golkar juga mengacu kepada hasil survei. Dipihak lain, Ical mempersilakan JK untuk maju namun mengunakan partai lain.
"Pak JK kan mantan Ketum. Apa tidak boleh maju melalui Golkar? Kita perlu duduk bersama dulu, kita selesaikan baik-baiklah," tukas mantan Ketua DPR RI ini.
Dia menambahkan, Golkar pernah menggunakan sistem konvensi dalam menetapkan calon presiden. Jika hal itu dianggap tidak sesuai kondisi situasi saat ini, menurutnya harus dipikirkan bersama untuk mencari alternatif lain.
Namun, apapun alternatif itu, sambung Akbar, terpenting ialah harus dibicarakan dahulu dan merepresentasikan sistem demokrasi. "Pendekatan sistem itu guna menjawab urgensi persoalan survei. Apakah hasil survei lantas diabaikan atau bagaimana, harus dipikirkan," pungkas Akbar.
Akbar juga mengingatkan bahwa figur JK tidak boleh dianggap sebelah mata karena berdasarkan hasil survei, pria asal Makassar itu masih sangat tinggi.
(put)
Sindikasi news.okezone.com
JK Ganjalan Serius Pencapresan Ical